You are currently viewing Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan

Jenis-jenis Laporan Keuangan Perusahaan

JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Jika kita melihat definisi dari laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan keuangan memiliki tujuan untuk memberikan informasi posisi keuangan dan kinerja dari sebuah perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pengguna dalam pengambilan keputusan bisnis.

Pengguna dari laporan keuangan tersebut seperti manajemen perusahan, investor hingga kreditur. Sudah menjadi ketentuan bahwa pertanggung-jawaban laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen selaku pengelola sumber daya.

Untuk lebih detail, berikut laporan keuangan yang wajib Anda ketahui:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan posisi keuangan atau nama lainnya neraca merupakan laporan yang menyajikan atau menggambarkan posisi keuangan sebuah entitas atau perusahaan. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam laporan ini adalah aset, liabilitas dan ekuitas.

Aset, harta atau kekayaan merupakan sumber daya yang di miliki oleh perusahaan yang di peroleh dari aktivitas masa lalu, dimana aset di gunakan perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai pemanfaatan perolehan masa depan.

Aset sendiri terbagi menjadi: aset lancar (kas, bank, deposito, persediaan hingga uang muka), aset tetap atau aset berwujud (tanah, gedung dan bangunan, inventaris kantor serta peralatan dan mesin) dan aset tidak berwujud (paten, hak kekayaan intelektual, merek dan lainnya).

Liabilitas, kewajiban atau utang adalah kewajiban terkini dari sebuah perusahaan yang timbul dari aktivitas masa lalu yang mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan.

Utang terbagi menjadi dua, yaitu utang jangka pendek (utang usaha, utang gaji dan utang jangka pendek lainnya) dan utang jangka panjang (utang bank, utang leasing, utang modal kerja dan utang jangka panjang lainnya).

Ekuitas atau modal merupakan kepemilikan (hak residual) atas aset yang di miliki oleh perusahaan setelah di kurangkan dengan seluruh liabilitas atau utang.

Formulasi dari laporan ini adalah:

ASET = UTANG + MODAL

  1. Laporan Aktivitas atau Laba Rugi

Laporan ini memberikan informasi berkenaan dengan penghasilan (pendapatan dan keuntungan) dan beban yang tersaji dalam laporan laba rugi pada periode tertentu dan menjadi ukuran kinerja keuangan perusahaan. Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penghasilan dan beban.

Penghasilan

Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenue, omzet) dan keuntungan (gain).

  1. Pendapatan (Revenue atau Omzet) merupakan aktivitas normal dari sebuah perusahaan yang bersumber dari penjualan, jasa, imbalan, bunga, dividen, royalti dan sewa; dan
  2. Keuntungan (Gain) merupakan pendapatan lain-lain yang di peroleh dari selisih lebih kurs (nilai tukar uang) atau keuntungan penjualan aset tetap yang di miliki perusahaan.

Beban

Beban merupakan aktivitas normal dari sebuah bisnis yang terdiri dari beban pokok penjualan (produksi), beban penyusutan, beban administrasi dan umum (operasional) serta kerugian (loss). Kerugian dalam hal ini adalah kerugian atas penjualan aset tetap yang di miliki perusahaan atau selisih kurang kurs (nilai tukar uang).

Formula sederhana dari laporan ini adalah:

Penjualan – Biaya Pokok Penjualan = Laba Kotor – Beban Penyusutan, Beban Administrasi dan Umum (Operasional), Beban Pajak = Laba Bersih

  1. LAPORAN ARUS KAS

Laporan ini memuat informasi mengenai perubahan historis (arus masuk uang/uang masuk dan arus keluar uang/uang keluar) dalam kas dan setara kas (uang di bank). Laporan arus kas terdiri dari laporan aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Laporan arus kas sangat membantu manajemen dalam melakukan aktivitas bisnisnya dalam mengambil dan melaksanakan keputusan yang telah di susun.

Dalam penyusunan laporan arus kas, entitas atau perusahaan dapat menggunakan metode di bawah ini:

  1. Metode Langsung, penyusunan laporan arus kas berdasarkan laporan pada kas dan/atau bank yang di kelompokkan baik penerimaan ataupun pengeluaran kas dari kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
  2. Metode Tidak Langsung, penyusunan laporan ini perpaduan antara laporan laba rugi dan neraca. Dimana neraca saat di bandingkan dengan neraca bulan atau tahun sebelumnya untuk mendapatkan informasi tentang arus masuk dan keluar uang baik bulanan ataupun tahunan dengan posisi laba (rugi) perusahaan menjadi pembuka perhitungan arus kas metode ini.

Formula dari laporan ini adalah:

Metode Langsung

Saldo Akhir Kas = Aktivitas Operasi + Aktivitas Investasi + Aktivitas Pendanaan + Saldo Kas Awal

Metode Tidak Langsung

Saldo Akhir Kas = Laba (Rugi) – Beban Penyusutan dan Amortisasi + Aktivitas Operasi + Aktivitas Investasi + Aktivitas Pendanaan + Saldo Kas Awal

  1. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (MODAL)

Laporan perubahan ekuitas merupakan bagian dari laporan keuangan yang memberikan informasi tentang bertambah atau berkurangnya modal atau aset bersih (kekayaan) perusahaan pada periode tertentu.

Tujuan dari di susunnya laporan perubahan ekuitas, yakni:

  1. Memberi laporan mengenai perubahan modal kerja.
  2. Membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang dihasilkan di dalam suatu periode serta aktiva pembayaran.

Komponen dari laporan perubahan ekuitas, sebagai berikut:

  1. Modal Awal;
  2. Dividen;
  3. Laba (Rugi) Tahun Lalu;
  4. Laba (Rugi) Tahun Berjalan; dan
  5. Koreksi secara Akuntansi.
  1. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK)

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang disusun untuk menyajikan informasi lebih rinci tentang laporan keuangan sebuah perusahaan. Laporan keuangan seperti Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Modal di susun berdasarkan akumulasi pos-pos yang ada di Catatan ata Laporan Keuangan.

Fungsi dari laporan ini adalah:

  1. Memberikan penjelasan atau rincian terkait pos-pos transaksi yang ada di laporan keuangan; dan
  2. Informasi tentang gambaran sebuah perusahaan selain dari informasi laporan keuangan.

Leave a Reply