“The meaning of communication is the response you get atau makna komunikasi adalah respon yang anda peroleh.” begitulah salah satu preposition dari Bahasa Pemograman Otak atau Neuro-Linguistic Programming (NLP).

Dimana istilah di atas menjadi related akan “kealfaan” untuk bisa membedakan makna-makna dari setiap kata dalam berkomunikasi baik di kehidupan keseharian maupun bisnis, begitu pun dalam aspek keuangan bisnis.

Kenapa sering sekali antara Investor sebagai pemilik modal dengan Investee atau pengelola bisnis terjadi perselisihan?

Benar sekali, KOMUNIKASI BISNIS.

Tentu saja alat komunikasi yang paling efektif di bisnis adalah LAPORAN KEUANGAN lengkap dengan matriks-matriks keuangan untuk menganalisisnya.

Kita tidak akan membahas laporan keuangan lebih mendalam, namun istilah-istilah ini penting untuk Anda pahami lebih dalam dan mendasar akan makna, perbedaan dan fungsinya yang bisa Anda jadikan alat komunikasi efektif dalam “menggaet” investor ke dalam bisnis Anda.

Ketiga hal ini nanti akan kita bahas lebih mendetail di Workshop Business Financial Roadmaps pada bulan Juni sekaligus membahas bisnis Anda selama satu semester ini, dampaknya Anda akan dapat membuat keputusan bisnis yang tepat tentunya di semester selanjutnya untuk kuarter III dan IV.

Kita mulai yuk.

BREAK EVEN POINT

“The point in which total cost and total revenue are equal” beginilah menurut pendapat para ahli. Sederhananya break even point adalah titik temu antara TOTAL PENDAPATAN dengan TOTAL BIAYA atau total pendapatan dengan total biaya sama nilainya, disini tidak ada penekanan pembahasan balik modal.

Jadi, break event point BUKAN alat untuk menghitung balik modal dari sebuah bisnis. Namun, sering sekali untuk memudahkan para peserta belajar memahami sebuah konsep butuh penyederhanaan kata atau kalimat.

Tetapi jika penyederhanaan itu mengubah makna, maka KOMUNIKASI tidak akan efektif dan ini yang akan membuat celah “perceraian” antara investor dengan investee.

RETURN ON INVESTMENT

Pengembalian Investasi atau Return on Investment (ROI) merupakan alat ukur kinerja keuangan bisnis untuk mengevaluasi efisiensi dan profitabilitas investasi. Kalau kita lebih sederhanakan, ROI ini untuk membandingkan bisnis Anda dengan kompetitor apakah layak untuk mendapatkan dana investasi dari investor jika di bandingkan dengan kompetitor.

Semakin tinggi keputusan efisiensi maka akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan atau profitabilitas sebuah bisnis, tapi harus hati-hati dalam menerapkan strategi efisiensi ini karena akan sangat berimbas pada bisnis jika salah bahkan sangat sensitif saat di terapkan.

Pada Workshop Business Financial Roadmaps bulan Juni nanti kita akan bedah bagaimana strategi efisiensi yang tepat untuk bisnis Anda sehingga benar-benar akan menghasilkan keuangan dan tingkat pengembalian investasi tinggi, efeknya investor senang, karyawan bahagia dan investee mendapatkan hasil kerja kerasnya.

Pada istilah Return on Investment (ROI) ini juga tidak ada kaitannya dengan istilah balik modal, lalu menggunakan istilah apa yang tepat?

PAYBACK PERIOD

Payback Period atau Periode Pengembalian adalah istilah paling tepat saat kamu menerima investasi dari investor saat ia bertanya, “kapan balik modalnya?”

“The Payback Period shows how long it takes for a business to recoup an investment. This type of analysis allows firms to compare alternative investment opportunities and decide on a project that returns its investment in the shortest time if that criteria is important to them.”

“Periode Pengembalian menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan bisnis untuk menutup investasi. Jenis analisis ini memungkinkan perusahaan untuk membandingkan peluang investasi alternatif dan memutuskan proyek yang mengembalikan investasinya dalam waktu singkat jika kriteria itu penting bagi mereka.”

Bagaimana, sudah tahukan apa matriks atau alat bantu di bisnis kamu untuk menghitung waktu pengembalian modal investor?

Kita ketemuan di Workshop Business Financial Roadmaps di bulan Juni nanti ya untuk membedah bisnis kamu lebih dalam dan tajam seperti silet.Inilah yang menjadi pembahasan kami dengan salah satu klien yang merek perusahaan mereka sudah SUPERBRANDS, sehingga saat mereka hendak menentukan investasi dengan sendirinya sudah mampu menyediakan data sesuai dengan permintaan calon investor.